Sabtu, 25 Agustus 2012

Kandungan Gizi Tanaman Kelor


Seluruh bagian tanaman kelor sangat bermanfaat. Tetapi bagian yang paling penting dari tanaman kelor adalah daunnya. Penelitian sejumlah pakar medis membuktikan bahwa daun kelor mengandung berbagai nutrisi yag dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk mencegah penyakit. Berikut adalah perbandingan kandungan gizi pada biji, daun dan tepung daun kelor.


Daun Kelor Segar
Sejumlah hasil penelitian menunjukkan bahwa daun kelor mempunyai kandungan asam amino dan vitamin yang lengkap serta kandungan mineral yang tinggi. Kandungan gizi daun kelor segar (lalapan),  setara dengan; 4x vitamin A yang dikandung wortel,  7x vitamin C yang terkandung pada jeruk, 4x mineral Calsium dari susu, 3x mineral Potassium pada pisang, 3/4x zat besi pada bayam, dan 2x protein dari yogurt.
Daun Kelor Kering
Apabila daun kelor dikeringkan (di dalam ruangan) dan ditumbuk, maka nutrisinya dapat meningkat berkali-kali lipat, kecuali kandungan vitamin C-nya. Adapun perbandingan kandungan gizi daun kelor segar dengan yang dikeringkan adalah sebagai berikut :

Meningkatnya kandungan nutrisi dalam daun kelor kering disebabkan karena kandungan air dalam daun kelor segar menguap, serta panas menyebabkan kandungan nutrisi yang tersembunyi melepaskan ikatannya.
Kandungan Asam Amino
Ada 20 asam amino ada dalam struktur tubuh manusia. 9 merupakan asam amino essensial, yaitu asam amino yang tidak diproduksi oleh tubuh dan harus dipasok oleh makanan. Tanaman kelor, khususnya daun kelor, telah diketahui mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh, antara lain: histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, dan valin. Kandungan asam amino pada daun kelor lebih dari standar minimal yang ditentukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Pangan dan Pertanian (FAO) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sumber : http://www.indomoringa.com/index.php?route=information/news&news_id=5

Kelor, manfaat dan khasiatnya

Kelor memiliki banyak manfaat bagi manusia. Berbagai bagian dari tanaman kelor bisa dimakan. Cara memanfaatkan kelor juga sangat bervariasi, mulai dari biji polong muda atau disebut “stik drum”, sangat populer di Asia dan Afrika. Untuk bagian daun kelor, dimanfaatkan khususnya di Kamboja, Filipina, India Selatan dan Afrika. Biji matang, dan minyak dari biji serta akar kelor.
Di beberapa daerah, polong muda yang paling sering dimakan, sedangkan daun kelor adalah bagian paling umum digunakan. Bunganya dapat dimakan saat dimasak dan terasa seperti jamur. Kulit kayu, getah, akar, daun, biji, minyak, dan bunga digunakan dalam pengobatan tradisional di beberapa negara. Di Jamaika, getah digunakan untuk pewarna biru alami.






Manfaat Kelor

Daun kelor adalah bagian paling bergizi dari tanaman kelor sendiri, merupakan sumber penting vitamin B6, vitamin C, provitamin A sebagai beta-karoten, magnesium dan protein antara nutrisi lain yang telah diteliti di lab. oleh USDA. Jika dibandingkan dengan makanan umum, daun kelor sangat tinggi dalam kandungan nutrisi nya :
Perbandingan kandungan kelor dan makanan lainnya
Nutrisi makanan – Jenis Makanan Umum – Kandungan Daun kelor
Vitamin A – wortel – 1,8 mg – 6,8 mg
Kalsium – Susu – 120 mg – 440 mg
Kalium – pisang – 88 mg – 259 mg
Protein – Yogurt – 3,1 g – 6,7 g
Vitamin C – Jeruk – 30 mg – 220 mg
Secara tradisional daun kelor dimasak dan digunakan seperti bayam. Selain digunakan segar sebagai pengganti bayam, daun biasanya dikeringkan dan ditumbuk menjadi bubuk digunakan dalam sup dan saus. Sebagai catatan Penting untuk diingat bahwa seperti kebanyakan tanaman kelor pemanasan di atas 60 derajat celcius dapat menghancurkan beberapa nilai gizi.

Khasiat Kelor Memerangi Kekurangan Gizi

Pohon dan daun kelor telah digunakan untuk memerangi kekurangan gizi, terutama pada bayi dan ibu menyusui. Berbagai lembaga LSM internasional Trees for Life, Educational Concerns for Hunger Organization, dan Volunteer Partnerships for West Africa – telah menganjurkan kelor sebagai solusi mengatasi kelaparan. Salah satu penulis menyatakan bahwa kelor adalah nutrisi alami untuk daerah tropis. “Moringa atau kelor sekarang begitu terkenal sehingga tampaknya tidak ada keraguan dari manfaat kesehatan yang besar untuk direalisasikan oleh konsumsi serbuk daun kelor dalam situasi di mana kelaparan sudah makin dekat”
Kelor sangat menjanjikan sebagai sumber makanan di daerah tropis karena pohon memiliki daun yang penuh pada musim kering dan ketika makanan lain biasanya langka.
Daun kelor terus dilakukan penelitian untuk mengungkapkan sifat potensi nutrisi dan fitokimia, termasuk di antaranya termasuk efek antibakteri secara in vitro, toleransi glukosa meningkat pada model tikus diabetes, penghambatan Epstein-Barr aktivitas virus in vitro dan pengurangan papiloma kulit pada tikus.

Daun Kelor sebagai obat tradisional

Kelor telah digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional, termasuk obat tradisional Ayurvedic dan di Filipina, Afrika dan Indonesia. Daun kelor dapat diberikan kepada ibu menyusui untuk dapat meningkatkan laktasi atau produksi ASI.
“Connect with me on Google+